cursor

Selasa, 20 Maret 2012

B. Grafik Pertumbuhan PDB Indonesia 1997 - 2010

 Grafik Pertumbuhan PDB Indonesia 1997 - 2010
kondisi PBD Ekonomi berbanding dengan PDB Industri non migas Indonesia sejak tahun 1997-2010 mengalami grafik yang relatif naik. Grafik pertumbuhan PDB Indonesia bisa dilihat dalam gambar dibawah ini :


Dalam industri manufaktur Indonesia, terdapat 3 sektor industri yang memiliki kontribusi terbesar dari tahun 2000-2010 yaitu :
- Industri makanan, minuman, tembakau : 33,60%
- Industri Alat Angkut, Mesin, dan Peralatannya : 28,14%
- Industri Pupuk,*Kimia & Karet : 12,73%
Sektor industri lainnya bisa dilihat dalam diagram di bawah ini :




Kekuatan Utama Industri Nasional
Indonesia memiliki kekayaan sumber bahan baku diantaranya bahan baku industri petrokimia, oleokimia, fine chemical cla-based industry, dan biomass-based industry. Cadangan total minyak bumi nasional sebesar 7.998,49 MMSTB, cadangan total gas bumi sebesar 159,63 TSCF, cadangan total batubara sebesar 104,8 miliar ton. Sedangkan produsen minyak sawit nasional (CPO dan CPKO) terbesar di dunia mencapai 22,5 juta ton, dan lebih dari 75 % diekspor dalam produk mentah.

Cadangan bahan galian logam nasional : seperti tembaga sebesar 3,2 milyar ton, Iron Ore (Besi) sebesar lebih dari 2 milyar ton, Nikel Laterit sebesar 1,58 milyar ton (yang merupakan 16% total cadangan nikel dunia). Produsen biomassa (hasil samping) pertanian terbesar di dunia dengan potensi biomassa utama : sekam padi 20 juta ton, janggel jagung 15 juta ton, dan tandan kosong sawit sebesar 15 juta ton.
Industri pengguna bahan baku kimia  seperti tekstil, plastik kemasan, dan otomotif untuk menghasilkan aneka industri diperkirakan tumbuh sifgnifikan sesuai dengan pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Prospek ke Depan
Industri manufaktur yang terdiversifikasi bahan baku kimia dapat dikembangkan secara luas. Beberapa prospek yang akan terus dikembangkan adalah sebagai berikut:
1.     Minyak dan gas bumi, secara umum telah dikembangkan dalam industri petrokimia (petro-based industry)
2.     Batubara dan CBM, merupakan alternatif bahan baku dan energi melalui gasifikasi dan pyrolisis (substitusi migas)
3.     Minyak sawit (CPO dan CPKO), dapat digunakan sebagai bahan baku industri oleokimia dasar dan oleokimia lanjutan untuk menghasilkan produk berwawasan lingkungan (seperti bioplastic, biolube, bio-oil, biodiesel, dsb) sehingga minyak sawit mempunyai prospek sebagai bahan baku utama industri kimia di masa mendatang
4.     Biomassa, dapat dikembangkan melalui gasifikasi dan pyrolisis untuk memproduksi berbagai fine chemical dengan ketersediaan biomassa yang relatif tidak terbatas.

3 komentar: